Langsung ke konten utama

Penyesuaian Kelembagaan/Akomodasi Baru

Penyesuaian Kelembagaan/Akomodasi Baru
Keadaan yang serasi dan harmonis akan timbul apabila lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang pokok dalam kehidupan manusia benar-benar
berfungsi dan saling mengisi. Dengan kata lain, lembaga yang dibutuhkan
dalam kehidupan berjalan secara stabil atau tidak mengalami gangguan
dari faktor yang lain. Jadi, keserasian antara lembaga ekonomi, hukum,
budaya, politik, dan lembaga lainnya akan menciptakan keadaan yang
serasi dan harmonis dalam masyarakat. Dalam keadaan yang demikian,
setiap individu secara psikologis akan merasakan ketenteraman. Setiap
kali timbul gangguan terhadap keadaan yang serasi tadi maka masyarakat
dapat menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga
kemasyarakatan dengan maksud menerima unsur yang baru.
Adakalanya penerimaan unsur yang baru akan mengganggu keadaan
keserasian atau keharmonisan yang mengakibatkan kegoyahan dalam
suatu masyarakat. Keadaan ini terjadi bila unsur yang baru dan unsur yang
lama masing-masing memiliki sifat yang bertentangan. Kalau kedua unsur
ini secara bersamaan mempengaruhi nilai dan norma sosial yang ada maka
akan berpengaruh pula kepada kehidupan masyarakat.
Makin kuat tekanan terhadap perubahan itu makin tinggi animo
masyarakat untuk menerima perubahan itu, serta makin penting sesuatu
yang diubah itu untuk kehidupan masyarakat maka tingkat ketidakpastian
pada masa transisi itu tidak akan terlalu tinggi. Sebaliknya, makin kurang
tekanan serta animo masyarakat terhadap perubahan, walaupun ide yang
disebarkan itu sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat maka
tingkat ketidakpastian itu akan tetap tinggi.
Contoh: Bila harga barang-barang keperluan sehari-hari tiba-tiba naik
maka perubahan tersebut cenderung mempengaruhi stabilitas
perekonomian yang ditandai dengan terjadinya inflasi.
Sebaliknya, bila kenaikan harga itu berlangsung secara lambat
dan bertahap maka stabilitas perekonomian dapat terkendali
karena laju inflasi dapat ditekan.
Pada masa transisi ini akan terjadi disharmonisasi atau suatu keadaan
yang tidak harmonis (serasi) di antara warga masyarakat. Selain itu, juga
akan terjadi disorganisasi atau melemah dan memudarnya nilai dan norma
lama. Saat mulai memudar dan melemahnya nilai serta norma lama, saat
itu pula mulai muncul nilai serta norma baru. Kecepatan waktu masa
transisi sangat tergantung pada proses pelembagaan nilai dan norma yang
baru itu dan tekanan yang diberikan. Demikianlah masa transisi yang
menimbulkan ketidakpastian atau situasi yang tegang itu terjadi sebagai
akibat adanya proses penyesuaian dari nilai dan norma lama ke nilai dan
norma baru.
Dalam masyarakat, penyesuaian setelah terjadinya perubahan sosial
dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian dari Lembaga-lembaga Kemasyarakatan
Penyesuaian dari lembaga-lembaga kemasyarakatan merujuk pada
keadaan di mana masyarakat berhasil menyesuaikan lembaga-lembaga
kemasyarakatan dengan keadaan yang mengalami perubahan sosial
dan kebudayaan.
b. Penyesuaian dari Individu yang Ada di Dalam Masyarakat
Penyesuaian dari individu yang ada dalam masyarakat merujuk
pada usaha-usaha individu untuk menyesuaikan diri dengan lembagalembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan atau
pergantian agar terhindar dari disorganisasi psikologis.
Dalam masyarakat yang mengalami perubahan dari masyarakat
tradisional menuju modern, setiap warga masyarakat akan mengalami
perubahan itu. Misalnya, mereka akan dituntut untuk meningkatkan
pendidikan, mengalami perubahan sikap menjadi lebih individualistis,
dan dituntut untuk melakukan penyesuaian yang lain. Dengan cara itulah
mereka dapat bertahan dan bersaing dalam kehidupan modern.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-jenis Kapang

Kapang memiliki berbagai peran dalam kehidupan. Ada kapang yang bersifat menguntungkan ataupun merugikan. Beberapa jenis kapang yang penting dalam mikrobiologi pangan antara lain: 1) Rhizopus Rhizopus sering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu, kapang ini juga sering dijumpai pada sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus yang sering tumbuh pada roti adalah Rhizopus stolonifer dan Rhizopus nigricans. Selain merusak makanan, Rhizopus juga berperan dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi, misalnya Rhizopus Oligosporus dan Rhizopus Oryzae yang digunakan dalam fermentasi tempe dan oncom. Morfologi rhizopus dapat dilihat pada gambar dibawah ini Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri Rhizopus antara lain: a. Hifa nonseptat b. Mempunyai stolon dan rhizoid yang berwarna gelap jika sudah tua c. Sporangiofora tumbuh pada titik dimana terbentuk juga rhizoid d. Sporangia biasanya besar dan berwarna hitam e...

Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia

  Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia   Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembunuhan, perampokan yang disertai pembunuhan, penyiksaan, dan tindakan sejenis lainnya. Selain itu, contoh-contoh yang lebih ringan namun tetap termasuk pelanggaran HAM juga sering ditemui, seperti seorang pembantu rumah tangga yang dicaci maki oleh majikannya karena melakukan kesalahan atau seorang siswa yang dihardik oleh teman-temannya. Setiap manusia memiliki hak asasi, namun hak asasi yang dimiliki oleh seseorang dibatasi oleh hak asasi orang lain. Oleh karena itu, tidak seorang pun diperbolehkan melanggar hak asasi orang lain. Namun, dalam kenyataannya, manusia seringkali melupakan batasan ini dan bertindak sewenang-wenang, melanggar hak orang lain demi kepentingannya sendiri.   Pelanggaran HAM dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut:   Faktor Internal Faktor internal adalah dorongan untuk melakukan pelangga...

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praktis Sila-Sila Pancasila

  Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praktis Sila-Sila Pancasila   Nilai praksis merupakan realisasi dari nilai-nilai instrumental yang tercermin dalam pengalaman hidup sehari-hari. Nilai praksis Pancasila terus berkembang dan dapat mengalami perubahan serta perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal ini karena Pancasila adalah ideologi yang terbuka. Hak asasi manusia dalam nilai praksis Pancasila dapat terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental Pancasila dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara. Realisasi ini dapat terjadi jika setiap warga negara menunjukkan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari. Sikap positif tersebut antara lain dapat dilihat dalam penerapan sila-sila Pancasila berikut: 1.       Ketuhanan Yang Maha Esa a.     Hormat-menghormati dan bekerja sama antar umat beragama: Menciptakan kerukunan hidup di tengah perbedaan keyakinan. b. ...