Langsung ke konten utama

Golongan Mineral Sekunder

Golongan Mineral Sekunder
Kelompok mineral sekunder merupakan mineral ubahan dari mineral utama, ubahan ini
akibat dari hasil pelapukan, reaksi hidrotermal maupun akibat proses metamorfosa
yang melibatkan bertambahnya tekanan dan temperatur terhadap mineral utama
sehingga mineral utama berubah menjadi mineral baru.
Mineral Sekunder tersebut terdiri dari :
- Kelompok mineral Kalsit (mineral kalsit, mineral dolomit, mineral magnesit, mineral
siderite, mineral Aragonite), dapat terbentuk dari hasil ubahan mineral plagioklas.
- Kelompok mineral Serpentin (mineral antigorit, mineral krisotil ) umumnya
terbentuk dari ubahan mineral mafic (terutama kelompok mineral olivin, dan
kelompok mineral piroksen)
- Kelompok mineral Klorit, (mineral proklor, mineral penin, mineral talk) umumnya
terbentuk dari hasil ubahan mineral kelompok mineral piroksin, mineral amphibol )
- Kelompok mineral Sericite, (mineral ilite, tilite )sebagai ubahan mineral plagioklas
- Kelompok mineral Kaolin , (mineral kaolin, mineral holosyte) umumnya ditemukan
sebagai hasil pelapukan batuan beku.
3. Golongan Mineral Tambahan
Golongan mineral tambahan ialah mineral-mineral yang terbentuk dari kristalisasi
magma, umumnya di alam hanya dijumpai dalam jumlah sedikit .
Misalkan kehadirannya cukup banyak dalam suatu batuan maka mineral tambahan ini
tidak mempengaruhi penamaan batuan.
Termasuk golongan mineral tambahan ini adalah : mineral Hematit, mineral kromit,
mineral sphene, mineral Zircon, mineral pyrite.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-jenis Kapang

Kapang memiliki berbagai peran dalam kehidupan. Ada kapang yang bersifat menguntungkan ataupun merugikan. Beberapa jenis kapang yang penting dalam mikrobiologi pangan antara lain: 1) Rhizopus Rhizopus sering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu, kapang ini juga sering dijumpai pada sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus yang sering tumbuh pada roti adalah Rhizopus stolonifer dan Rhizopus nigricans. Selain merusak makanan, Rhizopus juga berperan dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi, misalnya Rhizopus Oligosporus dan Rhizopus Oryzae yang digunakan dalam fermentasi tempe dan oncom. Morfologi rhizopus dapat dilihat pada gambar dibawah ini Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri Rhizopus antara lain: a. Hifa nonseptat b. Mempunyai stolon dan rhizoid yang berwarna gelap jika sudah tua c. Sporangiofora tumbuh pada titik dimana terbentuk juga rhizoid d. Sporangia biasanya besar dan berwarna hitam e...

Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia

  Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia   Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembunuhan, perampokan yang disertai pembunuhan, penyiksaan, dan tindakan sejenis lainnya. Selain itu, contoh-contoh yang lebih ringan namun tetap termasuk pelanggaran HAM juga sering ditemui, seperti seorang pembantu rumah tangga yang dicaci maki oleh majikannya karena melakukan kesalahan atau seorang siswa yang dihardik oleh teman-temannya. Setiap manusia memiliki hak asasi, namun hak asasi yang dimiliki oleh seseorang dibatasi oleh hak asasi orang lain. Oleh karena itu, tidak seorang pun diperbolehkan melanggar hak asasi orang lain. Namun, dalam kenyataannya, manusia seringkali melupakan batasan ini dan bertindak sewenang-wenang, melanggar hak orang lain demi kepentingannya sendiri.   Pelanggaran HAM dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut:   Faktor Internal Faktor internal adalah dorongan untuk melakukan pelangga...

metode goresan atau spread plate method

metode goresan atau spread plate method proses penanaman bakteri hanya dilakukan di permukaan bakteri saja.Teknik ini menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Tetapi kelemahan metode ini adalah bakteri-bakteri anaerob tidak dapat tumbuh, karena goresan hanya dilakukan di permukaan media saja. pada metode goresan atau spread plate, bakteri hanya tumbuh pada permkaan media yang digores saja, sementara pada metode cawan tuang atau pour plate, bakteri tumbuh tidak hanya di permukaan media saja tetapi diseluruh bagian media. Dalam melakukan teknik goresan harus memperhatikan beberapa hal berikut ini, antara lain: 1. Gunakan jarum ose yang telah dingin untuk menggores permukaan lempengan media. Jarum ose yang masih panas akan mematikan mikroorganisme sehingga tidak terlihat adanya pertumbuhan mikroorganisme di bekas gores...