Langsung ke konten utama

Teknik atau Prosedur Analisis Jumlah Kapang

Teknik atau Prosedur Analisis Jumlah Kapang

Media yang paling umum digunakan untuk menumbuhkan jamur/kapang/fungi adalah media PDA (Potato Dextrose Agar). Bahan baku utama media ini adalah ekstrak kentang dengan penambahan sumber karbon berupa dextrose.
Dibawah ini merupakan contoh pengujian uji kapang menurut MA PPOM 90/MB/85:

Isolasi Kapang

a. Jika berupa sampel cair, Ambillah sampel dengan pipet sebanyak 10 ml dan masukkan kedalam Erlenmeyer steril serta tambahlah larutan pengencer 90 ml, kemudian kocok sehingga diperoleh suspense dengan pengenceran 10-1
Jika berupa sampel padat, ambillahsebanyak 25 g sampel kemudian tambahkan larutan pengencer sebanyak 225 ml sehingga diperoleh suspense dengan pengenceran 10-1.
b. Siapkan 5 tabung steril yang masing-masing telah diisi dengan 9 ml larutan pengencer
c. Dari pengenceran 10-1, pipetlah sebanyak 1 ml dan masukkan pada tabung 1 sehingga diperoleh pengenceran 10-2
d. Selanjutnya, buatlah pengenceran hingga 10-5 atau sesuai yang diperlukan
e. Dari setiap pengenceran ambillah 1 ml dan dimasukkan ke dalam cawan petri steril dan dibuat duplo
f. Ke dalam setiap cawan petri tersebut tuangi media PDA (Potato Dextrose Agar) sebanyak 5-20 ml
g. Goyang dan putarlah cawan petri sedemikian rupa hingga larutan menyebar merata
h. Setelah media memadat, inkubasi pada suhu 20-250C selama 3-7 hari.
Amati dan hitunglah jumlah koloni.

Perhitungan Koloni

Perhitungan koloni kapang berdasarkan pada syarat-syarat berikut ini.

(1) Jika anda mendapatkan cawan yang mengandung jumlah koloni sebanyak 10-150 koloni, maka rumus perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut.
N = ∑ C/
[( 1 X n1 ) + ( 0,1 x n2 )] x ( d )
Dengan :
N : Jumlah koloni produk, dinyatakan dalam koloni per ml atau koloni per g.
∑C : Jumlah koloni pada semua cawan yang dihitung
n1 : Jumlah cawan pada pengenceran pertama yang di hitung
n2 : Jumlah cawan pada pengenceran kedua yang di hitung
d : Pengenceran pertama yang di hitung.

(2) Jika jumlah koloni per cawan lebih dari 150 pada seluruh pengenceran, maka laporkan hasilnya sebagai terlalu banyak untuk dihitung (TBUD), tetapi jika salah satu pengenceran mempunyai jumlah koloni mendekati 150, maka laporkan sebagai perkiraan jumlah kapang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-jenis Kapang

Kapang memiliki berbagai peran dalam kehidupan. Ada kapang yang bersifat menguntungkan ataupun merugikan. Beberapa jenis kapang yang penting dalam mikrobiologi pangan antara lain: 1) Rhizopus Rhizopus sering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu, kapang ini juga sering dijumpai pada sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus yang sering tumbuh pada roti adalah Rhizopus stolonifer dan Rhizopus nigricans. Selain merusak makanan, Rhizopus juga berperan dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi, misalnya Rhizopus Oligosporus dan Rhizopus Oryzae yang digunakan dalam fermentasi tempe dan oncom. Morfologi rhizopus dapat dilihat pada gambar dibawah ini Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri Rhizopus antara lain: a. Hifa nonseptat b. Mempunyai stolon dan rhizoid yang berwarna gelap jika sudah tua c. Sporangiofora tumbuh pada titik dimana terbentuk juga rhizoid d. Sporangia biasanya besar dan berwarna hitam e...

Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia

  Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia   Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembunuhan, perampokan yang disertai pembunuhan, penyiksaan, dan tindakan sejenis lainnya. Selain itu, contoh-contoh yang lebih ringan namun tetap termasuk pelanggaran HAM juga sering ditemui, seperti seorang pembantu rumah tangga yang dicaci maki oleh majikannya karena melakukan kesalahan atau seorang siswa yang dihardik oleh teman-temannya. Setiap manusia memiliki hak asasi, namun hak asasi yang dimiliki oleh seseorang dibatasi oleh hak asasi orang lain. Oleh karena itu, tidak seorang pun diperbolehkan melanggar hak asasi orang lain. Namun, dalam kenyataannya, manusia seringkali melupakan batasan ini dan bertindak sewenang-wenang, melanggar hak orang lain demi kepentingannya sendiri.   Pelanggaran HAM dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut:   Faktor Internal Faktor internal adalah dorongan untuk melakukan pelangga...

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praktis Sila-Sila Pancasila

  Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praktis Sila-Sila Pancasila   Nilai praksis merupakan realisasi dari nilai-nilai instrumental yang tercermin dalam pengalaman hidup sehari-hari. Nilai praksis Pancasila terus berkembang dan dapat mengalami perubahan serta perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal ini karena Pancasila adalah ideologi yang terbuka. Hak asasi manusia dalam nilai praksis Pancasila dapat terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental Pancasila dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara. Realisasi ini dapat terjadi jika setiap warga negara menunjukkan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari. Sikap positif tersebut antara lain dapat dilihat dalam penerapan sila-sila Pancasila berikut: 1.       Ketuhanan Yang Maha Esa a.     Hormat-menghormati dan bekerja sama antar umat beragama: Menciptakan kerukunan hidup di tengah perbedaan keyakinan. b. ...